Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah ditutup di level Rp15.894 per dolar AS pada Senin (1/4). Mata uang Garuda melemah 38 poin atau minus 0,24 persen dari perdagangan sebelumnya.
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah ke posisi Rp15.909 per dolar AS pada perdagangan sore ini.
Mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau bergerak di zona merah. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,14 persen, peso Filipina melemah 0,02 persen, dan ringgit Malaysia minus 0,03 persen.
Kemudian yen Jepang pun melemah 0,01 persen, yuan China minus 0,11 persen, dan dolar Hong Kong minus 0,01 persen.
Hanya baht Thailand yang menguat 0,03 persen dan dolar Singapura menguat 0,05 persen.
Sementara mata uang di negara maju bergerak bervariasi. Tercatat, dolar Australia menguat 0,06 persen, dolar Kanada menguat 0,08 persen, dan franc Swiss 0,01 persen.
Sedangkan poundsterling Inggris melemah 0,04 persen dan euro Eropa minus 0,03 persen.
Analis pasar uang Lukman Leong menyebut rupiah melemah terhadap dolar AS oleh kekhawatiran internal akan penurunan surplus dan cadangan devisa dari ekspor dan harga komoditas yang rendah.
“Data inflasi yang lebih tinggi justru menekan rupiah, karena tidak ada ekspektasi BI (Bank Indonesia) untuk menaikkan suku bunga,” ujar dia kepada CNNIndonesia.com.
(del/agt)