Jakarta, CNN Indonesia —
Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng), menjelma menjadi pusat industri smelter nikel di Indonesia dengan adanya kebijakan hilirisasi yang dicanangkan oleh pemerintah.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2023 tumbuh sebesar 11,91 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha industri pengolahan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 25,53 persen.
Hilirisasi tidak hanya tentang peningkatan nilai tambah, namun juga mengubah ekspor bahan mentah menjadi produk yang bernilai tinggi. Upaya ini diharapkan mampu mengubah paradigma ekonomi ke arah yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Data BPS juga menyebutkan bahwa selama Januari hingga Desember 2023, total nilai ekspor tercatat US$19.385,93 juta, yang berasal dari Sulawesi Tengah sebesar US$19.345,57 juta dan provinsi lain sebesar US$40,36 juta.
Ekspor merupakan salah satu faktor terjadinya peningkatan pertumbuhan ekonomi suatu negara, sehingga hal ini berpengaruh pada perekonomian daerah maupun nasional.
PT Gunbuster Nickel Industry (PT GNI) hadir sebagai salah satu pemain utama. Perusahaan yang bergerak di industri smelter nikel ini selalu mengedepankan keselamatan dan kesejahteraan, serta memberikan kontribusi nyata bagi Morowali Utara.
Dalam perkembangannya, Keselamatan dan Keamanan Kerja (K3) menjadi prioritas utama. Hal ini dibuktikan melalui penerapan standar tinggi dan berbagai pengembangan dan langkah proaktif untuk meminimalisir risiko kecelakaan.
PT GNI meneguhkan komitmen memberikan dampak positif bagi warga Morowali Utara dan masyarakat Sulawesi Tengah pada umumnya.
Di sektor pembangunan berkelanjutan, PT GNI menjadi mitra pembangunan lokal, berkontribusi dalam memajukan infrastruktur dan fasilitas di Morowali Utara.
Peduli Kesejahteraan Masyarakat
PT GNI juga aktif dalam berbagai program sosial CSR, seperti edukasi kesehatan dan pembangunan infrastruktur. Hal ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan, yang sekaligus menjadi upaya membangun hubungan bersama para stakeholder dan warga setempat.
Head of Corporate Communication PT GNI Mellysa Tanoyo menjelaskan smelter PT GNI bukan hanya sebuah fasilitas atau pertumbuhan industri belaka, tapi juga katalisator perubahan dan transformasi masyarakat secara keseluruhan.
Hal tersebut yang membuat PT GNI fokus untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan antara lain melalui rekrutmen secara langsung di desa-desa di Kabupaten Morowali Utara serta menjalankan program sosial berkelanjutan (CSR).
“PT GNI telah menyerap lebih dari belasan ribu tenaga kerja dan peluang untuk meningkatkan ketersediaan lapangan kerja tersebut masih terbuka luas,” ucapnya.
Mellysa juga menegaskan, PT GNI mengusung komitmen kuat untuk terus berkontribusi dalam pembangunan Morowali Utara dan Sulawesi Tengah, demi masa depan yang lebih cerah bagi semua.
Sementara pada bidang infrastruktur, PT GNI membangun jalan yang menjadi akses karyawan menuju pabrik. Masyarakat umum pun dapat menggunakan ruas jalan yang sama.
Selain itu, PT GNI juga membangun jembatan yang terbentang di Desa Bungintimbe, Petasia Timur, Morowali Utara. Jembatan yang dibangun untuk memberi efisiensi waktu terkait mobilitas para pekerja ini juga meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi masyarakat.
PT GNI membuktikan, kesuksesan perusahaan tidak hanya diukur dari sisi finansial semata, tetapi juga melalui dampak positif yang dapat dinikmati dalam masyarakat dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Kehadiran PT GNI di Morowali Utara sekaligus mendorong taraf hidup masyarakat, antara lain para pedagang di Pasar Bunta. Salah satu pedagang sayur, Misriawati Tosae mengungkapkan bahwa sebelum kehadiran PT GNI, Pasar Bunta kerap sepi, baik penjual maupun pembeli.
Biasanya, Misriawati hanya membawa pulang hasil dagang sebesar Rp50 ribu. Namun kini, menyusul kedatangan PT GNI, omzet penjualannya pun meningkat.
“Saya berharap, semoga PT GNI semakin sukses dan berkembang sehingga Pasar di Desa Bunta juga berkembang dan ramai,” kata Misriawati.
Senada, Paku Putra yang seorang wiraswasta juga menilai positif kehadiran PT GNI di Morowali Utara. Menurutnya, PT GNI memberi banyak kesempatan kerja sehingga mendorong perekonomian setempat, dan akhirnya berdampak terhadap peningkatan pendapatan daerah, sejalan dengan pembangunan sejumlah fasilitas umum.
“Hilirisasi dapat terlaksana. PT GNI dapat memberikan dampak untuk masyarakat bahkan perusahaan-perusahaan lain berkembang,” tutur Putra.
Keberadaan PT GNI di Morowali Utara sekaligus menandakan bahwa bisnis tak semata soal finansial dan nominal, tetapi juga memberi kebaikan terhadap masyarakat dan lingkungan.
(rea/inh)