Tembagapura, CNN Indonesia —
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkap kekuatan perusahaan itu melewati periode enam presiden RI dalam 50 tahun terakhir.
Hal itu disampaikan Tony dalam sambutan HUT ke-57 Freeport Indonesia yang diperingati setiap tanggal 7 April. Diketahui, perusahaan itu berdiri sejak 7 April 1967.
“Freeport Indonesia sudah mengalami pemerintahan enam presiden. Sudah banyak sekali yang dilalui,” kata Tony pada Minggu (7/4) di Tembagapura, Papua Tengah.
Tony menuturkan perusahaan sudah berdiri sejak lima dekade lalu namun memiliki budaya perusahaan yang berkelanjutan. Tony menegaskan budaya yang berkelanjutan selama rentang waktu itu merupakan kekuatan Freeport Indonesia.
Tak hanya itu, papar Tony, namun juga keberagaman suku yang bekerja di perusahaan itu merupakan kekuatan tersendiri pula. Hal itu, kata dia, juga memperkuat budaya perusahaan hingga hari ini.
“Dari suku Sabang sampai Merauke, maupun bangsa lain yang bekerja di sini membuat kami lebih kuat,” kata Tony.
Perusahaan itu lahir ketika masa pemerintahan Soeharto. Hingga hari ini, perusahaan tambang tembaga itu terus berkembang di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo yang dikenal sebagai Jokowi.
Diketahui, sekitar 30 ribu orang bekerja di Freeport Indonesia baik sebagai karyawan langsung maupun kontraktor. Dalam keterangan resminya, perusahaan itu sejak 1991 berkomitmen melipatgandakan jumlah karyawan orang asli Papua yang memegang posisi manajemen strategis.
Di sisi lain, perusahaan itu juga menyalurkan Dana Pengembangan Masyarakat periode 1992-2023 yang mencapai US$2,1 miliar. Suntikan dana itu terdiri dari Dana Investasi Sosial yang dikelola langsung oleh Freeport Indonesia dan Dana Kemitraan, yang masing-masing bernilai US$1 miliar.
Pengembangan masyarakat ini dilakukan di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi hingga infrastruktur. Berdasarkan keterangan resminya, Freeport Indonesia masih menjadi penggerak utama ekonomi di Papua.
(asa/asa)