PT Freeport Indonesia memiliki tambang terbuka Grasberg yang memiliki tinggi 4.285 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Tambang Grasberg merupakan salah satu tambang raksasa dunia yang terletak di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Namun sejak 2019, tambang yang dilakukan secara terbuka (open pit) tak lagi dilakukan.
Kini, perusahaan tambang tembaga itu beroperasi dengan tambang bawah tanahnya (underground).
CNN Indonesia berkesempatan mengunjungi Grasberg dengan ketinggian ribuan meter tersebut pada awal April lalu. Bersama dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas, rombongan pun menaiki trem yang dipakai untuk menuju puncak Grasberg.
Perjalanan menuju puncak Grasberg memakan waktu sekitar 10 menit. Ketika sampai di atas, pemandangan dari ketinggian ribuan meter pun terpampang di sana.
Di sana, terdapat pula alat berat berukuran raksasa yang tak lagi dioperasikan. “Grasberg kini menjadi semacam museum,” kata salah seorang pegawai perusahaan itu saat ditemui CNN Indonesia.
Tony Wenas menuturkan perusahaan sudah berdiri sejak lima dekade lalu namun memiliki budaya perusahaan yang berkelanjutan. Tony menegaskan budaya yang berkelanjutan selama rentang waktu itu merupakan kekuatan Freeport Indonesia.
Tak hanya itu, papar Tony, namun juga keberagaman suku yang bekerja di perusahaan itu merupakan kekuatan tersendiri pula. Hal itu, kata dia, juga memperkuat budaya perusahaan hingga hari ini.
“Dari suku Sabang sampai Merauke, maupun bangsa lain yang bekerja di sini membuat kami lebih kuat,” kata dia.
Diketahui, perusahaan itu berdiri pada 7 April 1967. Kini Pemerintah Indonesia menggenggam 51 persen saham perusahaan tambang tersebut.