Jakarta, CNN Indonesia —
Nilai tukar rupiah dibuka berada di posisi Rp16.005 dolar AS di perdagangan pasar spot pada Selasa (16/4) pagi. Mata uang Garuda melemah 157 poin atau minus 0,99 persen dari posisi sebelumnya.
Mata uang di kawasan Asia kompak pun bergerak di zona merah. Tercatat, baht Thailand melemah 0,32 persen, won Korea Selatan minus 1 persen, peso Filipina minus 0,25 persen, dan yen Jepang minus 0,03 persen.
Lalu, ringgit Malaysia melemah 0,2 persen, yuan China minus 0,01 persen, dolar Singapura minus 0,21 persen, rupee India minus 0,03 persen, dan dolar Hong Kong 0,03 persen.
Senada, mata uang negara maju juga ramai-ramai ambruk. Dolar Australia melemah 0,48 persen, franc Swiss minus 0,15 persen, Poundsterling Inggris minus 0,15 persen, euro Eropa minus 0,12 persen, dan dolar Kanada minus 0,15 persen.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra memproyeksi rupiah melemah hari ini. Menurutnya, sentimen penundaan pemangkasan suku bunga acuan AS dan tensi konflik geopolitik yang tinggi telah mendorong penguatan dolar AS belakangan ini.
“Selama libur Lebaran, rilis data inflasi konsumen AS bulan Maret lebih tinggi dari ekspektasi pasar menurunkan ekspektasi bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan dalam waktu dekat,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Sementara untuk sentimen geopolitik, konflik di Timur Tengah terutama serangan balasan Iran yang langsung ke negara Israel menaikkan ketegangan di wilayah tersebut.
Ariston menilai hal itu mengundang kekhawatiran pasar akan munculnya perang baru. Malapetaka itu dapat menyebabkan gangguan suplai, meningkatkan inflasi, hingga memicu pelambatan ekonomi global.
“Sehingga pelaku pasar keluar dari aset berisiko dan masuk ke aset aman dan memicu penguatan dolar AS dan harga emas sebagai aset aman,” ucap Ariston.
Berdasarkan sentimen di atas, Ariston pun memproyeksikan rupiah dapat melemah sampai level Rp16 ribu per dolar AS pada hari ini.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sudah menembus level Rp16 ribu sejak Kamis (11/4) lalu berdasarkan data Google Finance.
Namun, kurs itu berlaku untuk perdagangan global. Sebab, pasar forex domestik tutup sejak Jumat (5/4) lalu karena libur panjang Lebaran. Kala itu, rupiah masih di posisi Rp15.840 per dolar AS.
(pta/pta)