Jakarta, CNN Indonesia —
Harga pangan kompak turun pada pekan pertama Mei 2024. Bawang merah, beras dan bahan pokok lainnya dijual lebih murah dibanding pekan lalu.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga beras medium pada Senin (6/5) ini bertengger di Rp15.400 per kg.
Harga turun dibandingkan awal pekan lalu yang Rp15.600 per kg. Penurunan juga dialami beras premium yang turun dari Rp16.900 ke Rp16.750 per kg.
Bawang merah turun dari Rp56.500 per kg menjadi Rp49.700 dan bawang putih turun dari Rp47.750 per kg menjadi Rp44.150 per kg.
Untuk daging ayam, harga turun dari Rp38.150 menjadi Rp36.750 per kg, sedangkan daging sapi turun dari Rp135.750 menjadi Rp133.300 per kg.
Sementara itu, harga telur ayam turun dari Rp31.150 menjadi Rp30.650 per kg.
Harga cabai-cabaian juga ikut turun. Cabai merah turun dari Rp52.850 per kg ke Rp47.100 dan cabai rawit turun dari Rp52.750 per kg ke Rp44.450.
Sebelumnya, harga sejumlah bahan pokok sempat melejit seperti bawang merah dan bawang putih.
Harga bawang merah sempat tembus Rp80 ribu per kg pekan lalu. Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mengatakan harga bawang merah melonjak karena kegagalan produksi di beberapa sentra di Jawa Tengah, seperti Demak, Grobogan, dan Pati akibat banjir. Alhasil, pasokan tidak sebanyak sebelumnya.
Padahal, pasokan bawang merah di Jabodetabek berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Badan Pusat Statistik (BPS) pun mencatat inflasi bawang merah mencapai 30,75 persen secara month-to-month (mtm) pada April 2024. Angka tersebut memberikan andi 0,14 persen pada inflasi April yang mencapai 0,25 persen mtm atau 3 persen yoy.
“Bawang merah adalah komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi,” ucap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, di Jakarta, Kamis (2/5).
Ia juga menyebut inflasi bawang merah merupakan yang tertinggi selama periode Januari 2021 sampai April 2024.
Sementara itu harga bawang putih juga di sejumlah pasar tradisional Jakarta naik pada pekan lalu. Harga komoditas itu naik Rp10 ribu ke Rp60 ribu per kg.
Kantor Staf Presiden (KSP) pun mewanti-wanti harga bawang putih bisa tambah mahal karena konflik Iran dan Israel. Deputi III Kepala Staf Kepresidenan Kepala Staf Kepresidenan Edy Priyono mengatakan jika konflik Timur Tengah semakin memanas, maka rantai pasok pangan akan terganggu.
Tak hanya berpengaruh ke rantai pasok, konflik Iran-Israel juga akan membuat rupiah melemah.
Terganggunya pasokan global dan pelemahan rupiah akan membuat biaya logistik semakin mahal terutama untuk komoditas impor. Akibatnya kenaikan harga juga akan dirasakan konsumen.
“Harga pangan yang impor akan naik. Apa saja? Pasti yang pertama bawang putih, yang kedua kedelai,” katanya.
(fby/pta)