Jakarta, CNN Indonesia —
Ketua DPR RI Puan Maharani menyinggung lonjakan anggaran belanja militer saat Konferensi Tingkat Tinggi di World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali, Senin (20/5).
Awalnya, Puan membahas kesalahan alokasi atau misalokasi sumber daya di negara miskin dan berkembang.
“Studi terbaru menunjukkan peningkatan signifikan belanja militer hingga mencapai US$2,4 triliun pada 2023. Jumlah itu mencapai 2,3 persen PDB global,” kata Puan dalam pidatonya, dikutip Antara.
Data itu berdasarkan laporan terbaru lembaga internasional Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI). Amerika Serikat, China, dan Rusia menjadi tiga negara dengan belanja militer terbesar pada 2023.
Puan melanjutkan, pada saat yang sama pengeluaran sektor air di negara berkembang dan negara miskin hanya 0,5 persen dari PDB negara-negara tersebut.
Menurutnya, ketimpangan pendanaan tersebut sangatlah kontradiktif dengan kebutuhan dunia. Saat ini dunia sedang dihadapkan kepada ancaman luar biasa seperti bencana alam yang ditimbulkan oleh perubahan iklim dan kelangkaan air.
Ia menyayangkan perhatian masyarakat internasional yang lebih fokus pada isu-isu geopolitik, persaingan kekuatan, serta kompetisi ekonomi. Padahal, terdapat isu mengenai ketahanan air yang penting untuk diatasi.
“Nampaknya, kita terjebak dalam kondisi misalokasi sumber daya,” kata Puan.
Oleh karena itu, ia berpandangan, jika parlemen dan pemerintah mampu meningkatkan pendanaan untuk pengadaan air bersih, maka persoalan kelangkaan air dapat diselesaikan secara signifikan.
“Parlemen dengan teguh mendukung berbagai inisiatif air dan melakukan realokasi sumber daya untuk ketahanan air,” pungkasnya.
(pta/pta)