Yogyakarta, CNN Indonesia

Pusat Investasi Pemerintah (PIP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyalurkan pembiayaan ultra mikro (UMi) mencapai Rp37,31 triliun hingga 28 April 2024.

Direktur Utama PIP Ismed Saputra menyebut total pembiayaan tersebut telah disalurkan kepada sebanyak 9,95 juta debitur melalui 89 lembaga keuangan bukan bank (LKBB) dengan jangkauan sebanyak 510 dari total seluruhnya sebanyak 514 kabupaten/kota.

“Berdasarkan demografi debitur, 96 persen adalah perempuan, dengan sektor usaha paling banyak di perdagangan,” tutur Ismed dalam konferensi pers di Gunungkidul, Yogyakarta, Rabu (1/5).


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, berdasarkan wilayah, penyaluran pembiayaan terbesar tercatat di Pulau Jawa, yakni sebesar Rp22,08 triliun kepada sebanyak 6,14 juta debitur. Angka tersebut merupakan 63,8 persen dari total pembiayaan yang disalurkan se-Indonesia.

Penyaluran pembiayaan tertinggi selanjutnya di Pulau Sumatra, yang mencapai Rp8,40 triliun kepada sebanyak 2,12 juta debitur. Diikuti oleh pembiayaan UMi di Pulau Sulawesi yang mencapai Rp2,3 miliar atau 6,9 persen dari total debitur nasional, mencapai 606.600 debitur.

Kemudian, penyaluran kredit UMi kepada 523.385 debitur di Pulau Bali dengan total pembiayaan Rp1,9 miliar atau 5,4 persen. Selanjutnya, di Pulau Kalimantan yang telah disalurkan kepada 198.063 debitur dengan total pembiayaan Rp772,2 miliar.

“Pembiayaan untuk 31.342 debitur di Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat yang totalnya telah mencapai Rp130,7 miliar atau 0,3 persen,” jelas Ismed.

Terkhusus Yogyakarta, Ismed mengatakan bahwa PIP telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp297,4 miliar yang disalurkan kepada sebanyak 82.510 debitur.

Dari pembiayaan tersebut, telah disalurkan di Kabupaten Gunungkidul sebesar Rp55,24 miliar kepada sebanyak 16.818 debitur.

Sejumlah penyalur yang ikut menyalurkan pembiayaan ke Gunungkidul termasuk PT Permodalan Nasional Madani, PT Pegadaian, KSPPS Bina Ummat Sejahtera, Koperasi Mitra Dhuafa, KSPPS Tamzis Bina Utama, KSPPS Bmt Bina Ihsanul Fikri, KSP Pangestu, KSPPS Bmt Artha Sejahtera, KSPPS Nur Insani, dan PT Usaha Pembiayaan Reliance Indonesia (Refi).

Sebagai informasi, pembiayaan UMi merupakan program pemerintah yang menyediakan fasilitas pembiayaan dengan plafon maksimal Rp20 juta per orang bagi usaha ultra mikro yang belum mendapat akses program pembiayaan dari perbankan.

[Gambas:Video CNN]

Ismed menjelaskan syarat untuk mendapatkan pembiayaan UMi ini sangat mudah. Debitur hanya perlu memiliki NIK atau e-KTP dan tidak sedang menerima kredit program pemerintah atau KUR.

Meski demikian, terdapat sejumlah karakteristik usaha ultra mikro yang layak mendapatkan pembiayaan ini, termasuk belum memiliki legalitas usaha dan sertifikasi produk. Selain itu, sebagian besar dijalankan oleh individu dan tidak melibatkan banyak tenaga kerja.

Di samping pembiayaan, Ismed mengatakan bahwa PIP juga mendukung UMKM melalui pemberdayaan, diantaranya pelatihan kewirausahaan kepada sebanyak 3.760 debitur dan pelatihan pendamping 1.190 dalam periode 2022-2023.

(del/agt)






Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *